Hardiknas 2013 Meningkatkan Kualitas Dan Akses Berkeadilan

Ads 300px
Hardiknas 2013
Jika dunia kami yang dulu kosong
Tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa gelap
Tak bisa apa-apa
Tak bisa kemana-mana

Tapi kini dunia kami penuh Warna
Dengan goresan garis-garis
Juga kata-kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat
Bukan lagi mimpi

Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca

Terimakasih guruku
dari hatiku

untuk semua pejuang pendidikan
” Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa!”

Tanggal 2 Mei tepatnya adalah hari Pendidikan Nasional. Hari dimana lahirnya pendidikan di Indonensia. Tanggal 2 Mei dijadikan sebagai hari Pendidikan Nasonal bertepatan dengan hari lahirnya salah satu tokoh pendidkan kita yaitu Ki Hajar Dewantara dengan nama asli  Raden Mas Soewardi Suryaningrat. Beliau mendirikan taman siswa pada 3 Juli 1922 untuk sekolah kerakyatan di Yogyakarta. Kemudian beliau juga sempat menulis berbagai artikel yang intinya memprotes berbagai kebijakan para penjajah (Belanda) yang kadang membunuh serta menghambat tumbuh dan berkembangnya pendidikan di Indonesia. Bertolak dari usaha, kerja keras serta pengorbanan dirinya melalui surat keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959 dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Pergerakan Nasional. Bahkan yang lebih menggembirakan dirinya di anggap sebagai Bapak Pendidikan untuk seluruh orang Indonesia, penghormatan itu terbukti dengan ditetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Adapun tema yang telah ditetapkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2013 adalah: “MENINGKATKAN KUALITAS DAN AKSES BERKEADILAN”, mempunyai arti yang sangat penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Ditengah persaingan global yang sangat deras, pendidikan mempunyai peran penting untuk membantu memajukan bangsa.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Sayangnya, perhatian pemerintah masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit.Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, dan biaya pendidikan yang mahal.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Pendidikan akademis adalah pendidikan yang berhubungan dengan bidang ilmu (studi) seperti bahasa, ilmu-ilmu sosial, matematika, ilmu pengetahuan alam. Pendidikan formal adalah segenap bentuk pendidikan atau pelatihan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang, baik yang bersifat umum maupun yg bersifat khusus.

Berkaca dari makna pendidikan diatas, hasil yang diperoleh dari sistem pendidikan dan segala macam proses yang ada didalamnya masih belum sesuai dengan arti dari pendidikan itu sendiri. Jadi apa yang kita lakukan selama ini? Proses ataukah sistem apa yang kita lakukan sehingga hasilnya kurang maksimal?

Dewasa ini secara kuantitatif perkembangan pendidikan Indonesia cukup bisa dibanggakan, jumlah orang yang mengenyam pendidikan bertambah, apalagi ditambah dengan kebijakan pemerintah yaitu BOS yang dapat meringankan biaya pendidikan yang ditanggung oleh wali murid. Namun dari banyaknya orang yang telah mengenyam pendidikan tersebut, sangat disayangkan hasil atau output pendidikan tersebut belum menunjukan kualitas yang cukup bagus. Laporan UNDP yang menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia turun dari peringkat 102 pada 2001 dari 162 negara yang diteliti, menjadi peringkat 110 pada 2002 dari 173 negara yang diteliti. Peringkat tersebut, artinya Indonesia berada satu peringkat di bawah Vietnam (109) dan bila dibandingkan negara ASEAN lainnya lebih jauh misalnya Singapura di peringkat 25, Brunei (32), Malaysia (59), Thailand (70), dan Filipina (77).

Produktivitas manusia Indonesia begitu rendah. Hal ini dikarenakan kurang percaya diri, kurang kompetitif, kurang kreatif dan sulit berprakarsa sendiri (= selfstarter, N Idrus CITD 1999). Tentunya, hal itu disebabkan oleh sistem pendidikan yang top down, dan yang tidak mengembangkan inovasi dan kreativitas.

Apa yang harus diperbaiki dari pendidikan di Indonesia?

Sumber :
(http://karodalnet.blogspot.com/2011/04/puisi-hari-pendidikan-nasional.html)
(http://pramukaunila.wordpress.com/2010/02/26/makna-hari-pendidikan-nasional/)
(http://www.isi-dps.ac.id/wp-content/uploads/a2p.cache.kualitas-pendidikan-indonesia-harus-ditingkatkan.pdf)
Advertisement
Ads 300px
Perlu Anda Baca Juga:
Kosmikus Blog is proudly powered by Blogger.com - Ngasense Template Designed by AnuKom Blog.